PakAgus.com. Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan pemulihan pascabencana, pemerintah melalui Kemendikdasmen akan menyalurkan tunjangan khusus bagi Guru yang terdampak bencana alam.
Penyaluran tunjangan dilakukan langsung dari pusat melalui transfer rekening ke 16.500 penerima dengan total penyaluran Rp35 miliar. Tunjangan khusus tersebut diberikan sebesar Rp2 juta kepada setiap guru yang bertugas di wilayah terdampak bencana.
Bencana Alam Berdampak pada Terganggunya Layanan pendidikan
Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat berdampak signifikan terhadap keberlangsungan layanan pendidikan.
Ribuan satuan pendidikan terdampak, ratusan ribu peserta didik mengalami gangguan pembelajaran, dan hingga saat ini kondisi darurat masih berlangsung di berbagai wilayah.
Berdasarkan data sementara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) per Minggu, 14 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, tercatat 3.274 satuan pendidikan terdampak bencana, mulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan nonformal.
Dampak tersebut meliputi 6.431 ruang kelas rusak, serta kerusakan pada bangunan pendukung dan fasilitas sanitasi sekolah. Seluruh data kerusakan saat ini masih dalam proses verifikasi bersama dinas pendidikan daerah, mengingat keterbatasan akses dan jaringan di beberapa wilayah terdampak.

Gangguan layanan pendidikan terjadi karena berbagai faktor, antara lain rusaknya bangunan sekolah dan perlengkapan pembelajaran, terputusnya akses transportasi menuju sekolah, serta kondisi sekolah yang sementara difungsikan sebagai tempat pengungsian atau posko penanganan darurat.
Bencana ini berdampak langsung terhadap 276.249 siswa serta 25.936 guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, sebanyak 403.534 siswa yang tergabung dalam 19.427 rombongan belajar mengalami gangguan layanan pendidikan akibat rusaknya sarana dan prasarana sekolah, terputusnya akses menuju sekolah, serta kondisi warga sekolah yang harus mengungsi. Sejumlah satuan pendidikan juga sementara difungsikan sebagai lokasi pengungsian dan posko penanganan darur
Situasi ini berdampak pada terhentinya kegiatan belajar mengajar secara normal di banyak satuan pendidikan. Sebagai respons cepat atas kondisi tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memprioritaskan penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat guna memastikan hak belajar peserta didik tetap terpenuhi.
Pendidikan darurat harus tetap berjalan agar anak-anak tidak kehilangan hak belajarnya, meski sekolah dan lingkungan sekitar terdampak bencana.
Tunjangan Khusus Guru Terdampak Bencana
Sebagai bentuk apresiasi negara atas dedikasi guru yang tetap menjalankan tugas pendidikan di tengah keterbatasan karena bencana alam, pemerintah memberikan tunjangan khusus sebesar Rp.2 juta kepada guru yang terdampak bencana..
Tunjangan khusus guru ini diberikan bagi guru yang bertugas di wilayah terdampak bencana. Tunjangan ini diharapkan bantu meringankan beban ekonomi pascabencana dan mendukung guruย yang tetap menjalankan tugas pendidikan saat situasi darurat.
Penyaluran tunjangan dilakukan secara langsung dari pemerintah pusat melalui mekanisme transfer ke rekening masing-masing penerima. Penyaluran secara langsung ini dilakukan untuk menjamin ketepatan sasaran, transparansi, serta mempercepat proses pencairan bantuan agar segera dapat dimanfaatkan oleh para penerima.
Selain tunjangan bagi guru, Kemendikdasmen juga menggelontorkan bantuan keuangan pendidikan melalui mekanisme yang berlaku.ย Dana tersebut digunakan untuk menopang operasional pendidikan darurat, memulihkan sarana pembelajaran yang rusak, serta memenuhi berbagai kebutuhan mendesak di satuan pendidikan sesuai kondisi di lapangan.
Dukungan Bantuan Barang pada Daerah Terdampak Bencana
Dukungan pemerintah juga diwujudkan dalam bentuk bantuan barang. Berikut adalah bantuan numerik yang telah disalurkan.
- 2.873 unit ruang kelas darurat untuk memastikan kegiatan belajar tetap berlangsung sementara.
- 141.335 paket perlengkapan belajar siswa, meliputi buku, alat tulis, tas, seragam, hingga sepatu.
- 16.239 paket perlengkapan keluarga, untuk mendukung kebutuhan dasar warga satuan pendidikan selama masa tanggap darurat dan pengungsian.
Bantuan-bantuan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga satuan pendidikan selama masa tanggap darurat dan pengungsian, khususnya di tiga provinsi yang dilanda banjir dan longsor.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, serta berbagai pemangku kepentingan terkait. Kemendikdasmen juga terus melakukan pembaruan data dan verifikasi penerima secara berkala, ย mengingat masih terdapat wilayah yang sulit dijangkau akibat keterbatasan akses dan jaringan, khususnya di beberapa daerah di Aceh dan Sumatra Utara.
Pemulihan layanan pendidikan akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan seiring dengan perbaikan infrastruktur serta kondisi wilayah terdampak. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong mendukung keberlangsungan pendidikan anak-anak di daerah terdampak bencana, agar proses belajar mengajar tetap berjalan.
Di tengah keterbatasan itu, pemerintah berharap dukungan yang diberikan dapat menjadi penopang bagi guru dan murid, sekaligus memastikan bahwa pendidikan tetap hidup, bahkan di saat bencana belum sepenuhnya berlalu.***
Eksplorasi konten lain dari Pak Agus
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




