PakAgus.com. Berikut ini adalah mekanisme pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Besar Nasional telah meluncurkan program untuk mengatasi fenomena fatherless di Indonesia. yaitu Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah (GEMAR).
Fenomena fatherless tidak hanya terjadi ketika secara fisik tidak hadir, tetapi juga mencakup kurang terlibatnya ayah secara emosional, meskipun masih tinggal bersama keluarga. Kondisi fatherless akan berdampak pada munculnya masalah akademik, perilaku agresi, hingga keterlibatan dalam perilaku beresiko. Langkah strategis ini diambil untuk menjembatai penguatan peran ayah dalam pengasuhan dan komunikasi antara orangtua dan anak yang semakin berkurang saat ini.
Terkait dengan program tersebut, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Besar Nasional telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah. Di dalam Surat Edaran tersebut disampaikan tentang latar belakang, tujuan, dasar, dan juga mekanisme pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah.
Pengertian Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah
Pada intinya, Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah merupakan sebuah inisiatif nasional yang mengajak para ayah datang langsung ke sekolah saat pengambilan rapor anak di akhir semester.
Dengan demikian, pengambilan rapor anak yang dilakukan olah Ayah ini harus menyesuaikan dengan jadwal pengambilan rapor oleh sekolah masing-masing. Program ini mencakup ayah yang memiliki anak pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah.

Tujuan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak
1. Memperkuat peran ayah dalam pengasuhan
Kehadiran ayah di momen pembagian rapor anak akan membantu anak merasa didukung secara emosional dan meningkatkan rasa aman serta percaya diri mereka.
2. Mendorong perubahan pola pengasuhan keluarga
Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah ini menekankan bahwa tanggung jawab mendampingi pendidikan anak perlu dijalankan secara setara dan kolaboratif oleh kedua orang tua.
3. Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah
Pertemuan langsung ayah dengan guru pada saat pengambilan rapor anak akan membuka ruang diskusi tentang perkembangan belajar, perilaku, dan potensi anak.
4. Membangun investasi sosial jangka panjang
Keterlibatan ayah dalam pendidikan diyakini berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ketahanan keluarga di masa depan. Melalui kebijakan ini, kehadiran ayah tidak lagi menjadi pengecualian, melainkan kebiasaan yang menguatkan peran keluarga dalam mendukung pendidikan anak sejak dini.
Mekanisme Pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah
Berikut ini adalah mekanisme pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah.
1. Pengambilan rapor anak ke sekolah oleh Ayah merupakan imbauan
Bagi seluruh ayah yang memiliki anak usia sekolah, diimbau untuk mengambil rapor ke sekolah pada waktu penerimaan rapor di akhir semester. Karena merupakan imbauan, maka tidak ada sanksi bagi ayah yang tidak mengikuti gerakan ini.
Gerakan tersebut lebih bersifat ajakan sukarela untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pendidikan anak, sehingga ibu atau wali lain tetap bisa mengambil rapor seperti biasa. Gerakan ini lebih kepada kampanye sosial untuk mengubah budaya pengasuhan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran ayah untuk menghindari fatherless.
2. Anak yang diambilkan rapornya adalah anak usia sekolah
Anak usia sekolah yang dimaksud dalam gerakan ini adalah anak pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD, RA), pendidikan dasar (SD/MI. SMP/MTs), dan jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA).
3. Gerakan dimulai pada Desember 2025
Implementasi Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah ini dimulai pada bulan Desember 2025 dengan menyesuaikan jadwal pengambilan rapor di sekolah masing-masing. Oleh karena itu, untuk Ayah yang akan mengambil rapor anaknya ke sekolah, perlu memperhatikan jadwal pengambilan rapor sesuai undangan dari sekolah,
3. Dispensasi keterlambatan kerja untuk Ayah yang mengambil rapor anaknya
Di dalam pelaksanaannya, Ayah yang mengorbankan waktu bekerja untuk datang ke sekolah mengambil rapor anaknya, akan memperoleh dispensasi keterlambatan kerja sesuai kebijakan masing-masing instansi atau tempat kerja.
4. Apresiasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia
BKKBN menyediakan penghargaan khusus kepada sepuluh ayah terpilih melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) sebagai bentuk apreasi atas dukungan ayah dalam mengambil rapor anaknya. Cara mengikutinya cukup sederhana, yaitu sebagai berikut.
- Unggah foto atau video kegiatan mengambil rapor ke Instagram
- Sertakan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah
- Tandai akun @kemendukbangga_bkkbn, @dithanrembkkbn, dan @gatikemendukbangga
Surat Edaran Menduk Bangga/BKKBN Nomor 14 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah selengkapnya dapat dibaca dan di unduh di sini.
Demikian mekanisme pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah. Diharapkan melalui Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah ini akan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini.***
Eksplorasi konten lain dari Pak Agus
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
