Panduan Pelaksanaan PAI Fair 2025

PakAgus.com. Berikut adalah Panduan Pelaksanaan PAI Fair 2025. PAI Fair 2025 Kementerian Agama RI adalah ajang pengembangan minat, bakat dan prestasi di bidang Pendidikan Agama Islam untuk siswa-siswi TK, SD, SMP, SMA/SMK, mahasiswa Perguruan Tinggi Umum (PTU) serta guru dan pengawas PAI, meliputi Olimpiade PAI, MTQ, MHQ, Pidato PAI, Cover Lagu PAI, Cipta Lagu PAI, Poster dan Konten Video Kreatif.

Panduan Pelaksanaan PAI Fair 2025 ini diterbitkan sebagai acuan di dalam kegiatan PAI Fair Tahun 2025. PAI Fair 205 akan menyelenggarakan delapan mata lomba yang terdiri dari Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Pidato PAI, Cipta Lagu, Cover Lagu, Poster, Konten Video Kreatif, dan Olimpiade PAI Nasional (OLPAIN) Mulai dari jenjang PAUD/TK hingga PTU. Kebaruan dalam PAI Fair 2025 terdapat pada cabang lomba Olimpiade PAI Nasional yang bekerjasama dengan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berikut adalah isi Panduan Pelaksanaan PAI Fair 2025.

A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk akhlak, karakter, dan kepribadian peserta didik. Di tengah tantangan globalisasi, arus informasi, dan perubahan sosial yang begitu cepat, PAI dituntut untuk tidak hanya berfungsi sebagai transfer pengetahuan keagamaan, tetapi juga sebagai sarana internalisasi nilai-nilai Islam yang mampu membimbing peserta didik agar beriman, berakhlak mulia, serta mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu upaya yang efektif untuk meningkatkan kualitas PAI di sekolah adalah melalui penyelenggaraan PAI Fair. PAI Fair Tingkat Nasional merupakan agenda kegiatan rutin setahun sekali yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

PAI Fair  ini merupakan wahana kompetisi dalam mengaktualisasikan dan menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik di jenjang sekolah umum meliputi TK, SD, SMP dan SMA/SMK, mahasiswa pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) di bidang Pendidikan Agama Islam. PAI Fair juga melibatkan guru-guru PAI dan dan Pengawas PAI.

Melalui kompetisi pada PAI Fair ini, peserta didik, guru dan pengawas PAI (sebagai perserta) memiliki ruang untuk mengekspresikan potensi, bakat, dan minat mereka dalam bidang keagamaan. Hal ini dapat memperkuat motivasi belajar PAI yang selama ini sering dipandang sebatas pelajaran teoritis.

Dengan demikian, PAI Fair dapat menjadi sarana pembelajaran yang lebih bermakna karena peserta didik, guru dan pengawas PAI belajar tidak hanya di kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung.

Di sisi lain, kompetisi keagamaan juga menjadi media pembinaan karakter dan wadah dakwah di lingkungan sekolah. Nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras, kebersamaan, dan tanggung jawab dapat terinternalisasi secara nyata dalam diri peserta didik. Dengan demikian, pengembangan PAI melalui kompetisi ini merupakan langkah penting untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi.

Kegiatan PAI Fair ini dilaksanakan untuk semua jenjang  dan diseleksi dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga nasional, yang disesuaikan dengan jenis-jenis lombanya (Olimpiade PAI Nasional, Musabaqah Hifdzil Qur’an, Musabaqah Tilawatil Qur’an, Pidato, Cover Lagu PAI, Cipta Lagu PAI, Poster, Konten Video Kreatif).

B. Maksud dan Tujuan

Kegiatan PAI Fair ini dimaksudkan sebagai berikut.

1. Mencapai tujuan Pendidikan nasional yaitu mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Mewujudkan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.

3. Mengembangkan ketrampilan abad ke-21, yakni berpikir kritis (critical thinking), kreatif (creative), berkomunikasi dengan baik (communication), mampu bekerjasama dengan yang lain (collaboration), dan percaya diri (selfconfidence), dalam rangka menghadapi tantangan sosial budaya yang semakin dinamis.

4. Menumbuhkan semangat juang dalam upaya mewujudkan generasi Islami yang cerdas, beriman, dan bertakwa, sesuai dengan semangat Islam rahmatan lil alamin.

5. Memberikan ruang bagi peserta untuk menyalurkan, mengembangkan, dan mengekspresikan bakat serta minat mereka dalam bidang Pendidikan Agama Islam dan menumbuhkan semangat dan antusiasme siswa dalam mempelajari serta mengamalkan ajaran Islam melalui media kompetisi yang menantang sekaligus menyenangkan.

Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh cinta dan kesadaran yang mendalam.

3. Menumbuhkankan sikap, mental, sportivitas dan kejujuran yang menjadi tolok ukur untuk mengetahui kompetensi dan prestasi peserta di bidang PAI.

4. Memberikan motivasi bagi peserta agar lebih semangat mempelajari, mencitai dan mengajarkan Pendidikan agama Islam.

5. Menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan Pendidikan agama Islam pada satuan Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi.

6. Menanamkan dan menumbuhkan ukhuwah Islamiah peserta sehingga rukun dan damai sebagai generasi penerus bangsa.

7. Menumbuhkan sikap persatuan dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan rasa yang penuh tanggung jawab.

C. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatnya minat dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam di sekolah dan Perguruan Tinggi.

3. Tersalurkannya minat dan bakat peserta di bidang Pendidikan Agama Islam.

4. Terwujudnya prestasi yang membanggakan di bidang Pendidikan Agama Islam.

5. Terjaringnya bibit unggul dan berprestasi sebagai tolok ukur kualitas pembinaan Pendidikan agama Islam pada satuan Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi.

6. Meningkatnya keberanian dan kemandirian peserta dalam menumbuhkan minat dan bakatnya di bidang Pendidikan agama Islam.

7. Tumbuhnya sikap cinta persatuan dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan rasa tanggung jawab.

D. Nama, Tema Kegiatan, dan Logo

Kegiatan ini bernama: PAI Fair: Knowledge and Character Competition yang diselenggarakan oleh Direktorat PAI dan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII), yang mengusung tema: “Membangun Generasi Emas: Berilmu, Berakhlak, dan Berdampak.”

Logo PAI Fair Tahun 2025 ini adalah sebagai berikut.

Logo tersebut mengandung lima lambang:

1. Bumi/Bola Dunia menandakan jangkauan yang luas, wawasan yang terbuka dan membumi.

2. Peta Indonesia menandakan cakupan kegiatan ini PAI Fair bersifat nasional.

3. Manara menjadi simbol keislaman.

4. Buku terbuka menjadi simbol pendidikan dan ilmu pengetahuan.

5. Akar menjadi simbol karakter yang mengakar kuat.

Logo memiliki dua warna utama:

1. Emas merupakan perwakilan dari generasi emas.

2. Hijau merupakan simbol keislaman, kedamaian, alam dan kehidupan.

Logo PAI Fair menggambarkan semangat pendidikan Islam yang berwawasan luas dan berakar kuat pada nilainilai keislaman. Bola dunia melambangkan keterbukaan dan jangkauan yang mendunia, sementara peta Indonesia menegaskan bahwa kegiatan ini berskala nasional.

Menara menjadi simbol keislaman yang kokoh, dan buku terbuka melambangkan sumber ilmu serta semangat belajar tanpa batas. Akar menggambarkan karakter peserta yang kuat dan tertanam dalam nilai-nilai luhur. Warna emas mencerminkan semangat menuju generasi emas yang berprestasi, sedangkan hijau melambangkan kedamaian, keislaman, serta kehidupan yang harmonis dengan alam.

E. Penyelenggara

Kegiatan PAI Fair ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, bekerjasama dengan Asosiasi Guru PAI Indonesia (AGPAII) dengan melibatkan mitra kerja meliputi: Forum Komunikasi Guru PAI Taman Kanak-kanak (FKGPAI TK), Kelompok Kerja Pengawas PAI (Pokjawas PAI) dan Asosiasi Dosen PAI seluruh Indonesia (ADPISI).

F. Sasaran dan Jenis Lomba