Modul 1 : Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) Perspektif Islam

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja

PakAgus.com. Kementerian Agama Republik Indonesia telah Modul 1 : Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) Perspektif Islam Tahun 2025. Pendidikan kesehatan reproduksi dalam perspektif Islam tidak dimaknai sebatas menjaga organ reproduksi dari aspek biologis atau kesehatan jasmani semata.

Lebih dari itu, pendidikan ini menekankan pentingnya menjaga kesucian kehormatan, dan martabat diri, serta menumbuhkan sikap yang tepat dalam memperlakukan tubuh, baik secara sosial maupun spiritual.

Di dalam ajaran agama, tubuh manusia dipandang memiliki tiga dimensi penting: sebagai anugerah Allah Swt. yang patut disyukuri dengan pemanfaatan yang baik dan benar; sebagai amanat yang harus dijaga kebersihan, kesucian, serta kesehatannya sekaligus dihormati martabatnya; dan sebagai ujian yang menuntut kewaspadaan serta pengendalian agar tidak disalahgunakan untuk berbuat maksiat. Dengan demikian, tubuh bukanlah sekadar properti atau hak milik pribadi yang dapat diperlakukan sesuka hati.

Setiap bagian tubuh memiliki martabat yang harus dihormati dan dijaga agar tidak menimbulkan kekerasan maupun penyalahgunaan. Memperlakukan tubuh dengan baik merupakan tanggung jawab keagamaan sekaligus bagian dari ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Sejalan dengan itu, Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Perspektif Islam (Panduan Guru) ini hadir untuk membantu remaja memahami cara menyikapi perubahan fisik maupun psikis yang mereka alami melalui tiga pendekatan: fikih, yang menuntun mereka memahami konsekuensi kewajiban syariat; adab dan akhlak, yang membimbing sikap terhadap diri sendiri maupun lingkungan sosial; serta spiritual, yang menanamkan kesadaran akan keagungan Tuhan di balik setiap perubahan dan pengalaman hidup.

Buku Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja (PKRR) Perspektif Islam (Panduan Guru) ini ini dapat dimanfaatkan oleh para Guru dalam mendampingi remaja sehingga mereka mampu menjalani masa perkembangannya dengan baik, sehat, dan bahagia.

Modul ini dirancang agar dapat diimplementasikan secara adaptif dan kontekstual oleh satuan pendidikan Islam, baik Madrasah, pondok pesantren, maupun sekolah umum berbasis Islam. Dalam rangka memastikan pemanfaatan yang maksimal dan efektif, berikut ini dijabarkan opsi-opsi implementasi beserta langkah-langkah operasional yang dapat diterapkan oleh Pendidik dan Pendidik.

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) Perspektif Islam (Modul 1)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) Perspektif Islam (Modul 1)

Cara Menggunakan Modul

Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Perspektif Islam: Modul 2 Panduan untuk Guru ini merupakan kelanjutan dari Modul 1, yang sebelumnya telah memperkenalkan konsep dasar kesehatan reproduksi remaja dalam perspektif Islam. Jika modul 1 berfokus pada pemahaman dasar dan penguatan nilai-nilai diri bagi remaja, maka Modul 2 ini dirancang untuk memberikan panduan lebih komprehensif bagi pendidik dalam mendampingi proses pembelajaran.]

Buku ini menghadirkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan kesehatan reproduksi dengan mengintegrasikan tiga dimensi utama: biologis, psikologis-sosial, dan nilai-nilai keagamaan (Islam). Dengan pendekatan ini, murid tidak hanya memahami perubahan fisik dan fungs tubuhnya, tetapi juga mampu mengelola emosi, membangun komunikasi dan interaksi yang sehat, serta menginternalisasi ajaran-ajaran Islam yang menjunjung tinggi penghormatan terhadap diri sendiri, orang lain, dan menjaga hak atas tubuh.

Buku ini disusun secara kolaboratif oleh para ahli pendidikan kesehatan reproduksi, tokoh dan akademisi Islam, serta pendidik dan murid dari berbagai satuan pendidikan di berbagai daerah di Indonesia. Nilai-nilai keislaman yang tercantum telah ditelaah secara mendalam oleh para ulama dan akademisi Muslim, agar sejalan dengan prinsip syariah dan nilai-nilai kemanusiaan universal dalam Islam.

Penyuntingan dilakukan secara pedagogis tanpa mengubah substansi nilai keislaman. Panduan PKRR ini diberikan kepada pendidik terlatih sebagai fasilitator. Guru diharapkan tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi teladan dan pemberdayaan remaja. Sebagaimana Nabi Muhammad saw. menjadi uswah hasanah bagi umatnya, pendidik diharapkan memimpin dengan keteladanan.

Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja ni dilengkapi dengan langkah-langkah yang dapat diikuti oleh guru dalam melaksanakan sesi di dalam kelas, informasi alat bantu yang dibutuhkan serta bahan bacaan yang bisa digunakan sebagai informasi dasar untuk memandu proses pembelajaran.

Agar buku panduan ini dapat digunakan secara efektif, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu sebagai berikut.

1. Ikuti urutan topik sebagaimana disusun, karena materi dirancang secara sistematis untuk membentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan remaja Muslim.

2. Bacalah seluruh buku terlebih dahulu, terutama bahan bacaan di setiap topik.

3. Guru yang mengajar menggunakan buku panduan ini harus telah mengikuti pelatihan terstruktur agar mampu menjadi fasilitator yang adil, sensitif, dan komunikatif.

2. Pihak pengelola satuan pendidikan disarankan menyediakan waktu khusus, misalnya melalui mata pelajaran BK, agar pembelajaran berjalan komprehensif.

3. Pastikan ruang kelas kondusif, aman, dan ramah. Jika materi berpotensi sensitif, kelompok diskusi bisa dibagi berdasarkan jenis kelamin.

4. Gunakan indikator penilaian yang disediakan di setiap topik dan sesuaikan dengan konteks dan sumber daya yang ada di satuan pendidikan masing-masing.

Baca : Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) Perspektif Islam – Modul 2

Modul 1 Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja (PKRR) Perspektif Islam (Panduan Guru) selengkapnya dapat dibaca dan di unduh pada tautanย ini.***


Eksplorasi konten lain dari Pak Agus

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan